Buku MBS Muhiba adalah Buku karya Muhammad Musa Direktur Muhammadiyah Boarding School MBS Muhiba diharapkan bisa memberikan manfaat besar bagi santri. Saat ini MBS Muhiba telah menerbitkan dua karya buku.
Buku MBS Muhiba yang pertama
Buku MBS Muhiba yang pertama yakni 77 Hadis Nabi & 99 Kalimat Bijak Pedoman Santri. Kumpulan hadis dalam buku tersebut ditakhrij dari 174 kitab hadis, sanadnya ditulis lengkap dari mukharrijnya sebagai perawi terakhir hingga sampai pada sahabat Nabi saw. sebagai perawi pertama, juga para syawahid dari para sahabat Nabi saw. dari jalur sanad atau kitab hadis yang berbeda.
Membahas keutamaan Akhlak
Buku MBS Muhiba yang pertama diawali pembahasan hadis perihal keutamaan akhlak, kewajiban berbakti kepada kedua orang tua yang merupakan nilai jihad bagi setiap anak, tentang keutamaan sholat tepat waktu, keutamaan seorang muadzin, pahala mendapatkan shaf pertama dalam salat, keutamaan berdzikir, hingga pahala mempelajari al-Qur’an. Kemudian keutamaan menuntut ilmu, menjaga perbuatan serta perkataan yang baik, pergaulan dengan teman, keutamaan membumikan salam kepada siapapun, serta menjaga tali silaturahmi persahabatan.
Membahas tentang amal rutinitas kehidupan harian
Buku MBS Muhiba yang pertama juga menyampaikan hadist tentang makanan, adab makan minum sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi saw., tentang keutamaan kebersihan, menggosok gigi, memakai wangi-wangian, minyak rambut, mencukur rambut, memotong kuku, sandal yang bagus, hingga adab buang air kecil dan besar.
Hadist tentang tertawa, melawak, bercanda, menguap, bersin, meludah, membuang ingus dan sampah, membuat tato di badan, memperhatikan penampilan wajah, senyum, marah, dan keharusan menjaga rasa malu yang merupakan bagian dari iman. Semua hal tersebut adalah hadis-hadis yang membahas tentang amal rutinitas kehidupan harian santri, oleh karena itu, hadis-hadis tersebut tidak hanya wajib dihafal tapi juga dipraktikkan dan menjadi standar penilaian kenaikan kelas.
Keharusan berbuat kebaikan
Hadis pada semester kedua dalam buku MBS Muhiba yang pertama membahas tentang; keharusan berbuat kebaikan kapan dan dimanapun, kepada siapa pun, termasuk terhadap lingkungan dan binatang. Apalagi terhadap keluarga sendiri, kerabat dekat dan jauh, juga terhadap tetangga dalam kehidupan bermasyarakat. Tentang adab terhadap jenazah, juga hadis-hadis tentang berkasih-sayang, bahkan termasuk kepada non-muslim dalam batas tertentu.
Tentang keutamaan amal akhirat, aset akhirat, ciri-ciri penduduk surga, penduduk neraka, keutamaan bersedekah “tangan di atas”, kedermawanan, warisan harta benda untuk anak cucu, hingga persatuan dan persaudaraan antar muslim dan non-muslim.
Buku “77 hadis dan 99 kalimat bijak, pedoman santri” tersebut disusun untuk dapat menjadi pegangan bagi para santri Pondok Pesantren Muhammadiyah (PonTrenMu) khususnya pada mapel Hadis dan Mahfuzat pada kelas pemula, serta tentu juga cocok untuk semua kalangan.
Buku MBS Muhiba kedua
Buku MBS Muhiba kedua adalah Tafhim al-Qur’an Tematik Para Nabi, disusun dengan merujuk kepada kitab Qasas al-Anbiya’ li Ibn Kasir, Aisar al-Tafasir li al-Jaza’iri, Tafsir al-Mishbah, Atlas Tarikh al-Anbiya’ li Sami’ bin Abdullah, dll.
Memuat ayat-ayat perjalanan para Nabi
Diawali perjalanan Nabi Adam dilanjutkan Nabi Nuh
Buku kedua karya MBS Muhiba tersebut memuat ayat-ayat perjalanan para Nabi. Mulai dari ayat penciptaan Nabi Adam sebagai bapak umat manusia sekaligus sebagai musuh utama Iblis dari golongan jin. Sepuluh abad kemudian, lahirlah Nabi Nuh, sebagai bapak “kedua” umat manusia setelah diselamatkan dari banjir bah dengan bahtera raksasa beserta berbagai jenis hewan yang berpasangan.
Perjalanan Nabi Ibrahim, Ishaq, Ismail dan Nabi Yusuf
Sekitar 2000 tahun sebelum masehi, lahirlah Nabi Ibrahim pengumandang tauhid sebagai bapak para Nabi setelahnya, melawan pemerintahan Raja Namrud. Nabi Ibrahim diselamatkan dari panasnya api, kisah perjalanan hijrahnya beserta Nabi Luth keponakannya, pernikahan Nabi Ibrahim dengan Sarah dan Hajar, lahirnya Ishaq dan Isma’il, serta perintah membangun Ka’bah dan menyembelih kurban. Kemudian terdapat Nabi Ya’qub bin Ishaq sebagai bapak umat Isra’il, sekaligus sebagai ayah dari Nabi Yusuf yang sangat terkenal dengan kisah diselamatkannya ia dari godaan wanita cantik nan kaya.
Kisah Nabi Musa
Juga terdapat Kisah Nabi Musa yang lahir 400 tahun setelah kejayaan Nabi Yusuf di Mesir. Nabi Musa diperintahkan melawan Raja Fir’aun yang memiliki kekuatan bala tentara yang belum pernah ada sebelumnya. Nabi Musa dan kakaknya; Nabi Harun, menyelamatkan Bani Isra’il dengan membelah laut merah menuju Palestina. Termasuk kisah Nabi Musa yang ditentang oleh Qarun dan perjalanan Nabi Musa bersama Hamba Saleh “Nabi Khidr”.
Kisah Nabi Dawud, Sulaiman, Uzair dan Nabi Isa
Seribu tahun setelahnya, muncullah Nabi Dawud sebagai Raja Bani Isra’il di Palestina yang mengalahkan Raja Jalut. Kerajaan megah tersebut dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman bin Dawud, yang mempunyai bala tentara yang terdiri dari pasukan manusia, jin, dan binatang. Juga tentu termasuk kisah Nabi Sulaiman menundukkan Ratu Saba’ Yaman. Terdapat Nabi Uzair yang diangkat oleh umat Yahudi sebagai anak tuhan, juga terdapat Nabi Isa yang diangkat oleh umat Kristen juga sebagai anak tuhan.
Buku MBS Muhiba diperuntukkan khusus untuk para santri tetapi bisa digunakan untuk semua kalangan
Buku Tafhim al-Qur’an Tematik Para Nabi tersebut ditujukan untuk semua kalangan pada umumnya, dan terkhusus untuk santri Pondok Pesantren Muhammadiyah (PonTrenMu) dalam mapel Tafhim al-Qur’an, agar para santri mengetahui sejarah hidup manusia, dari Nabi Adam as, hingga Nabi Isa as. berdasarkan kumpulan ayat al-Qur’an. Lebih dari itu, santri juga diharapkan memahami kaidah bahasa Arab dalam kumpulan ayat yang membahas perjalanan hidup para Nabi tersebut, juga dapat membacanya dengan kaidah ilmu tajwid. Dan yang penting, santri harus bisa mengambil petunjuk- hikmah dari ayat-ayat tersebut, sebagai pedoman menjalani kehidupan.
Menyusul selanjutnya buku karya ketiga MBS Muhiba Yogyakarta yakni Ayat-ayat Pedoman Hidup.